Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 211

Bab 211

Victor membawa Tracy ke sebuah restoran hot pot khas Thailand di tepi laut. Ketika Tracy melihat kata ‘Thailand‘ ini, ia merasa tidak nyaman...

Walaupun ia yakin Mario bukanlah pria di malam itu, tetapi foto mesra yang dipotret itu membuatnya jijik.

Apalagi, foto–foto itu sudah menjadi kartu AS Beatrice dan Alice.

Begitu foto itu terekspos, tidak hanya reputasinya yang rusak bahkan ini akan mempengaruhi anak–anaknya...

“Kenapa?” Victor melihat raut wajah Tracy kurang baik, “Apa kamu tidak ingin makan hot pot Thailand? Kalau begitu kita ganti restoran lain.” tanya Victor dengan perhatian.

“Tidak apa, tidak usah ganti.”

Tracy memikirkan Victor yang telah mempersiapkan segalanya dengan tulus, ia tidak ingin membuatnya sedih. Selain itu, tempat ini jauh, jika ganti restoran akan membutuhkan waktu

lama lagi.

“Kalau begitu, ayo kita masuk.”

Victor menarik Tracy masuk ke ruang VIP yang sudah dipesannya. Ia memesan seluruh makanan kesukaan Tracy.

Setelah pelayan keluar dari ruangan, mereka berdua mulai mengenang kenangan masa lalu. Membicarakan masa–masa kuliah. Keduanya mengobrol dengan senang, bagaimanapun saat itu adalah kenangan masa muda bahagia dan sederhana....

Kemudian, Victor menanyakan keadaan Tracy sekarang.

Senyuman Tracy langsung menghilang, wajahnya menegang. Ia menundukkan kepala minum teh, tidak bicara sepatah kata pun.

“Aku dengar dari Garcia, hubunganmu dengan Presdir Daniel dari Grup Sky Well... sangat baik?” tanya Victor dengan ragu–ragu.

“Ia adalah bosku.” jawab Tracy santai.

“Tracy.....” Victor mengingatkannya dengan nada serius, “Jangan menyinggung Daniel!”

Tracy menatapnya dan bertanya dengan bingung, “Kenapa kamu bicara seperti itu?”

“Bagaimana menjelaskannya kepadamu....” Victor berpikir, lalu menjelaskan dengan sederhana, “Ada legenda dalam dunia bisnis, bagian selatan ada Daniel, bagian utara ada Moore. Kedua keluarga ini adalah pemimpin terkemuka di lingkaran bisnis negara kita. Mereka sangat berbahaya, sangat–sangat kompleks. Kamu terlalu polos, tidak cocok dengan keluarga itu!”

“Oh....” Tracy mengangguk–angguk kepala, “Aku kira kamų tahu sesuatu.”

“Apa?” Victor kebingungan.

“Tidak ada.” Tracy tersenyum, “Minum teh!”

Victor berbeda dengan Stanley, Daniel dan bahkan Billy....

Dari kecil ia menyukai seni, tidak menyukai bisnis, tidak menyukai kehidupan yang kompetitif. la dengan para pebisnis yang menyusun strategi adalah dua dunia yang berbeda.

Ia juga tidak secerdas dan selincah Billy atau suka bersenang–senang.

Ia tidak ada hubungannya dengan strategi perebutan kekuasaan. la memperlakukan hal–hal itu murni seperti kertas kosong. Ia tidak tamak seperti peri yang menginginkan hal duniawi, ia benar–benar polos dan sederhana...

Tracy tidak ingin ia masuk dalam lingkaran ini!

Dengan cepat pelayan menyajikan makanan, lalu keduanya makan hot pot sambil mengobrol.

Victor masih sama seperti dulu begitu perhatian menjaga Tracy, Tracy juga sudah terbiasa dengan perlakukannya.

Saat sedang makan, telepon Tracy berdering. Bibi Juni yang menelepon, dan ia keluar mengangkat telepon.

Bibi Juni bilang Carla flu dan demam, sekarang sudah diantar ke rumah sakit untuk pengobatan.

Tracy panik begitu mendengarnya, ia bergegas menanyakan kondisi detilnya.

me

Bibi Juni menenangkannya bahwa hanyalah flu dan demam biasa, bukan hal besar. Ia meminta Tracy jangan cemas. Hanya saja, Carla rindu dengan maminya, ia terus memanggil ‘mami:

Tracy ingin sekali melesat terbang ke sisi anaknya, tetapi mengingat masalahnya belum selesai. Ia tidak berani ke desa mencarinya. Ia hanya bisa meminta bibi Juni menjaganya dengan baik. Setelah masalahnya selesai, ia akan segera mencari mereka.

Setelah menutup telepon, Tracy bersiap kembali ke ruangannya. Tiba–tiba, ia melihat pintu ruangan di sebrangnya terbuka. Melalui celah 2 inci, ia melihat dua sosok orang familier...

Stanley dan Garcia!

Semestinya Stanley telah minum banyak alkohol, suasana hatinya sangat terpuruk. Ia minum alkohol sambil berbicara dengan sedih.

Garcia sangat sedih melihatnya, ia tak bisa menahan diri untuk memeluknya...

Stanley tidak mendorong Garcia, malahan menangkup wajahnya dan menciumnya...

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar