Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 245

Bab 245

“Ingat janjimu!

Tangan Daniel meraba tubuhnya dan mulai lancang lagi.

Tracy tiba–tiba melunak dan meleleh seperti air di pelukannya.

Semua kebebasan hanya bisa ditukar dengan sikap lembutnya.

Meninggalkan Vila Daniel.

Tracy merasa seperti seseorang yang keluar dari penjara dan terlahir kembali.

Dia membuka jendela mobil, memejamkan mata dan merasakan sinar matahari dan angin sepoi sepoi di luar, lalu teriak di dalam hatinya betapa indahnya kebebasan.

Lily dengan hormat berkata kepada Tracy: “Nona Tracy, rumah baru untuk Anda sudah disiapkan. Kelak tidak ada yang akan tahu alamat rumah baru Anda, kecuali Tuan Daniel.”

“...” Tracy terlegun sejenak, lalu bertanya dengan heran, “Apa? Aku tidak meminta kalian untuk menyiapkannya. Aku baru saja menyewa rumah baru.”

“Aku sudah membantumu mengembalikan rumah itu.” Lily menjelaskan, “Keluarga Alice, Keluarga Stanley, dan keluarga Garcia semua tahu alamatnya. Tidak aman bagi Anda untuk tinggal di sana.”

“Tapi.....”

“Anda tenang saja.” Lily menambahkan, “Meskipun Tuan Daniel membelikan rumah ini untuk Anda, dia tidak akan datang mengganggu. Anda dan anak–anak bisa hidup dengan damai. Jika Tuan Danicl ingin bertemu dengan Anda, aku akan menjemput Anda.”

“Baiklah.”

Tracy tidak berkata lagi, meskipun hal ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman, scolah–olah dia sedang dipantau, tapi apa yang bisa dia lakukan?

Dia selalu tidak bisa lepas dari genggaman Daniel.

Dia salah paham, dan mengira anak itu lahir dari pria lain. Ia memperlakukannya seperti ini sudah cukup baik.

Sekarang setelah rahasia terungkap, kelak tidak perlu bersembunyi dan takut, bisa menjalani kehidupan dengan terbuka dan tenang. Ini juga scsuatu yang baik, kan?

Meskipun hubungannya dengan Daniel sangat erat, tapi scharusnya hanya sementara saja.

Dengar–dengar gairah scorang pria ada tanggal kedaluwarsa. Ketika gairahnya habis, dia akan dengan kejam meninggalkannya. Pada saat itu, dia akan benar–benar bebas...

Saat memikirkan hal ini, Tracy masih memiliki harapan.

Tanpa sadar, mobil telah tiba di tempat tujuan.

Tracy melihat ke luar melalui jendela mobil dan menyadari bahwa di sini adalah Jalan Bahagia No. I.

Dia tercengang

Di sinilah dia dulu tinggal.

Jalan Bahagia adalah tempat terkenal di mana orang kaya dan miskin bertemu. Vila No I sampai No 10 adalah vila kclas atas dan disebut daerah orang kaya; Nomor di atas 10 adalah pemukiman kumuh!

Semakin tinggi nomornya, semakin miskin penduduknya.

Dulu Tracy tinggal di nomor 32 dan termasuk perumahan kelas bawah, biaya sewanya murah dan lingkungannya biasa saja.

Tapi sekarang, hanya dalam beberapa hari dia bisa tinggal di Jalan Bahagia No. 1, vila yang dikagumi semua orang!

la mercondongkan tubuh keluar dari mobil dan menatap gedung mewah di hadapannya, Tracy gelisah dan bertanya, “Berapa harga rumah ini?”

“Tidak mahal, 26 Miliar lebih.” Lily berkata sambil tersenyum, “185 meter perscgi, empat kamar tidur dan dua ruang bersama, kelak anak–anak bisa tinggal di sana hingga dewasa.”

“Kapan kamu membelinya?” Tracy bertanya.

“Satu jam yang lalu.” Lily berkata sambil tersenyum, “Gedung ini dikembangkan oleh anak perusahaan Grup Sky Well dan rumah yang disiapkan untuk Anda adalah rumah contoh. Sudah dibangun setengah tahun yang lalu. Setelah diperbaiki sedikit dan ganti perabotan rumah, Anda sudah bisa tinggal di sini. Aku telah menyuruh sescorang untuk membereskannya....”

Dia melihat jam, lalu menambahkan, “Setelah Anda berpamitan dengan Tuan Victor, lalu makan siang bersama anak Anda, begitu Anda tiba di rumah, semuanya akan selesai.

“Oh ya, nanti koper dan Roxy akan diantar ke rumah baru dan pengobatanmu juga sudah diatur...”

Lily telah mengatur segalanya dan memberi tahu Victor untuk mengantar Bibi Juni dan anak anak untuk bertemu di sebuah restoran dekat rumah barunya.

l‘crencanaan yang rapi ini. Tracy tidak punya pilihan. scmua ini hanya membuatnya merasa dikendalikan...

ya merasa

Tampaknya semua yang dia miliki berada di bawah kendali Daniel!

Perasaan ini membuatnya depresi.

Tapi, Tracy hanya bisa tersenyum dan berkata “Terima kasih“!