Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 255

Bab 255

“Huh...” Tracy membolak–balik dompetnya dan hanya ada uang tunai 2,6 juta di dalamnya. Dia enggan memberikan padanya. Dia memelas, “Apa boleh hutang?”

“Main dengan gigolo masih hutang?” keluh Daniel.

“Uangku hanya segini.” Tracy mengeluarkan semua uang tunai di dompetnya dan memasukkan ke tangannya, “Layanan apa yang bisa kamu berikan!”

“Ok!” Daniel memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu bangkit berdiri, dan menariknya.

Ryan dan pengawal segera mengikuti, tapi dia memberi isyarat, “Semuanya minggir, aku ingin bermain sendiri malam ini!”

“Ini...” Semua pengawal menatap Ryan.

Ryan tidak ada pilihan lain selain minggir dari sana. Malam ini, tidak ada yang berani banyak berbicara.

Daniel menarik Tracy ke dalam mobil, lalu melaju, dan segera tiba di klub malam.

Pukul sembilan malam adalah waktu paling ramai.

Pada malam hari, klub malam penuh sesak dengan orang–orang, lampu–lampu gemerlap berkedip–kedip. Pria dan wanita inuda mengikuti irama musik sesuka hati mereka.

T

!

!

!

Di atas panggung, penari telanjang memutar pinggang mereka, membuat gerakan dan mata menggoda para penonton.

Daniel mengenakan topeng, berganti jaket keren, dan memimpin Tracy masuk ke kerumunan dan berjalan ke ruangan.

Begitu tiba di sini, ketakutan, kewaspadaan, dan kchati–hatian Tracy semuanya diredam, dia merasa santai dan scnang.

Dia merasa bahwa saat Daniel mengenakan topeng dan berubah menjadi gigolo, dia tidak memiliki aura berbahaya dan menakutkan, tapi malah menambahkan rasa keintiman yang sulit dijelaskan

“Tuan...” Manajer klub malam menyapa Daniel.

Daniel memberi isyarat agar dia minggir.

Manajer mengira bahwa dia menyembunyikan identitasnya di hadapan Tracy dan karena takut dia bocor, jadi dia buru–buru mundur

Daniel menarik Tracy ke hadapannya, tapi Tracy meraihnya dan berkala di telinganya, “Main saja di sini, di sini ramai, malam ini kita bersantai saja.”

Daniel melihat kerumunan di sckitarnya dan sedikit mengernyit, dia benci berada dekat dengan orang asing dan tempat yang bising seperti itu... I

Tapi melihat raut wajah bahagia Tracy, dia tetap memilih untuk mengikutinya.

Tracy menariknya untuk duduk di meja bar, memesan dua koktail, dan mereka berdua bersulang sambil menikmati para penari di atas panggung.

Orang–orang di bawah pangsung bergegas maju seperti orang gila, dan bahkan melemparkan uang dan gerakan ke arah panggung.

Babkan, pria di ku‘si belaking memutar tubuhnya dengan penuh semangat dan bersenang scnang

3

Hanya Daniel yang duduk di bangku tinggi dengan wajah datar, sedikit mengernyit dengan ckspresi dingin di wajalinya.

“Pria lain menonton dengan senang hati, kenapa kamu acuh tak acuh?” Tracy memegang dagunya dan menatap Daniel sambil tersenyum

“Aku tidak tertarik dengan penari telanjang ini.”

Daniel mencubil dagu Tracy sambil menatap matanya yang berkilauan, dia tidak bisa menahan hasratnya.

Begitu minum anggur, dia akan menjadi polos dan bernafsu, menawan dan mempesona.

“Santai saja.” Tracy membelai alisnya dengan tangan, “Jangan cemberut terus, bersenang senanglah...

–Daniel meraih tangannya, lalu menariknya dengan cepat, dan melemparkan dirinya ke dalam

pelukannya

Dahinya menyentuh dadanya yang kokoh, dan terasa agak sakit, tapi dengan posisi seperti ini, dia hanya bisa mendengar deink jantungnya yang kencang..

Seketika, jantungnya mulai berdebar-debar.

Ada awan merah di wajahnya, yang sangat indah.

Daniel tampak sedikit terpesona, lalu dia mengulurkan tangannya meremas dagunya, dan menundukkan kepala menciumnya.

Tiba–tiba, sescorang menendang Tracy dari belakang...

.

“Ah!” Tubuh Tracy terbentur ke depan, lalu menoleh ke belakang, “Siapa itu!”

acp

“Wanita jalang, benar–benar kamu.”

Tiga wanita paruh baya gemuk dengan pengawal berdiri di belakang mereka dengan wajah galak.

Salah satu wanita berambut keriting melihat Daniel dan berkata dengan penuh semangat, “Bukankah ini gigolo legendaris yang kita lihat waktu itu?”

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar