Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 259

Bab 259

“Kenapa kamu membelanya scperti ini?” Stanley bertanya dengan antusias, “Apa dia sebaik itu di hatimu?”

“Lumayan.”

Tracy tidak ingin memuji Daniel di hadapannya, tapi sebenarnya secara garis besar Daniel memang jauh lebih berkuasa daripada Stanley.

“Kamu sudah berubah.” Stanlcy sangat sedih. Dulu kamu tidak akan pernah berkomitmen pada siapa pun untuk alasan apa pun, tapi sekarang, hanya demi kekuasaan...”

Dia tidak bisa melanjutkan perkataannya, karena tiba–tiba muncul adegan saat Tracy dan Daniel bermesraan di benaknya dan dia merasa seperti hatinya terlusuk jarum.

“Siapa yang tidak suka dengan penguasa?” Tracy dengan sengaja memprovokasi dia, “Apa harus menyukai pria yang miskin dan tidak kompcten?”

Daniel mengangkat alis dan menatapnya, lalu bibirnya melengkung puas.

“Kamu...” Stanley menatapnya dengan hicran, matanya penuh ketidakpercayaan, scolah–olah ini sama sekali bukan Tracy yang dia kenal.

“Urus dirimu sendiri.”. Tracy tidak ingin berbicara dengannya lagi, lalu dia menarik Daniel pergi.

“Tracy Smith!!!”

Stanley berteriak dengan marah, ini pertama kalinya dia memanggil nama lengkapnya.

Tracy berhenti, tapi tidak menoleh ke belakang karena menunggu Stanley menyelesaikan perkataan terakhirnya

“Aku akan ingat setiap perkataanmu hari ini...” Stanley sangat antusias, menggertakkan giginya, dan mengatakan kata demi kata, “Aku akan inembuatmu menyesal, kamu pasti akan

menyesalinya!!!”

Tracy pergi tanpa berkata apa–apa.

Stanley meraih botol anggur di sebelahnya dan membantingnya ke lantai, sama seperti perasaannya terhadap Tracy, akhirnya benar–benar hancur pada saat ini...

Tracy melangkah dengan cepat, dia hanya ingin meninggalkan ruangan ini dan dunia Stanley sesegera mungkin.

Pada saat ini, kenangan indah yang dia simpan di dalam hatinya, seperti pecahan kaca yang tidak akan pernah bisa utuh kembali.

Sebenarnya dia tahu alasan Garcia memintanya untuk bertemu Stanley, yaitu agar melihat penampilan menyedihkan Stanley, lalu mengucapkan beberapa perkataan yang menusuk untuk memprovokasi Stanley.

“Termasuk adegan yang diniainkan di Restoran Limc sebelumnya, scriuanya adalah rencananya.

Semua ini dilakukan hanya untuk menghancurkan hubungan Tracy dengan Stanley

Sckarang, akhirnya keinginannya terpenuhi...

Seharusnya tertawa terbahak–bahak di dalam hati. kan?

Tapi ini tidak penting, ia hanya berharap Stanley bisa bangkit kembali setelah terprovokasi.

Dan ketika Daniel melihat sikap Tracy icrhadap Stanley, dia akan sepenuhnya melepaskan dendamnya. Kelak, dia tidak akan mempersulit Stanlcy lagi...

“Benar–benar sepenuli hati melakukannya?”

Ketika berjalan keluar dari Bar Kaisar, Daniel tiba–tiba menghela napas.

“Apa?” Tracy merasa sedikit tidak nyaman.

“Aktingmu bagus!” Daniel melemparkan kunci mobil dan berjalan ke samping mobil.

“Apa yang aku katakan tadi benar...” Tracy segera mengikutinya dan menjelaskan dengan cemas, “Dulu aku salah paham padamu, tapi seiclah dipikirkan dengan baik, kamu sangat keras terhadap pekerjaanmu, mungkin memang proyek Stanley tidak menguntungkan, jadi kamu...”

“Kamu salah!” Daniel menyelanya, lalu berkata dengan santai, “Semua proyek yang mereka berikan padaku tidak menguntungkan, mereka mencariku karena ingin aku membantu mereka agar proyek itu mendatangkan keuntungan kembali.

Aku bisa saja memberi keluarga Stanley kesempatan ini, tapi Stanley ini, dia ingin membangun citra diri yang baik dan juga profit dariku. Hal ini membuatku merasa sangat jijik, jadi aku tidak jadi memberikan kesempatan itu.

Tentu saja, perkataanmu benar, ketika mereka menyerahkan kemampuan hidup dan mati di tanganku, aku dapat membiarkan mereka hidup atau mati. Hidup maupun mati sepenuhnya bergantung pada suasana hatiku!

Dan suasana hatiku ini...”

Dia mencubit dagunya dan menggigit bibir merahnya yang lembut, “Bergantung padamu!”

Rasa tersengat datang kembali mengingatkan Tracy bahwa hidup atau matinya juga diserahkan kepada Daniel dan bergantung pada suasana hatinya...

Dan suasana hati Daniel bergantung pada sikapnya.