Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 307

Bab 307

Ketiga anak begitu pintar, pasti akan baik–baik saja.

Mungkin, mungkin saja mereka hanya suka bermain, pergi bermain di daerah sekitar

Di dacrah sckitar ada begitu banyak fasilitas bermain, juga ada taman kecil, lapangan bola banyak anak kecil lainnya......

Pasti pergi bermain.

Tracy membawa Roxy, terus mencari di daerah sckitar.

Pada saat yang sama, dia mencicpon pemilik properti, bertanya pada mereka, apa ada melihat anak–anaknya atau tidak.

Saat tahu anak–anak menghilang, pemilik properti segera membantunya pergi mencari bersama.

Pukul 6.40......

Langit sudah gelap, anak–anak masih belum ditemukan.

Tracy sudah tidak bisa menahan diri lagi, menutup mulut, menangis dengan keras......

Dia menyalahkan diri sendiri mengapa tidak kembali lebih awal. Bibi Juni berbaring di ranjang pasien dengan linglung, Ierus mengingatkannya harus pergi menjemput anak–anak.

Namun, dia tetap membuat masalah menjadi kacau.

Dia membenci dirinya sendiri yang terlalu tidak berguna, bukan hanya tidak bisa menjaga Bibi Juni dengan baik, bahkan tidak bisa inclindungi anak–anaknya, tidak bisa melakukan apa pun......

Benar–benar sangat tidak berguna!

“Nona Tracy, jangan seperti ini.” Karyawan properti segera membujuk, “Rekan kami masih membantumu mencari, pasti bisa menemukan mereka. Kalau masih belum menemukannya pada pukul 8, maka kita lapor polisi.”

Lapor polisi!

Ucapan ini mengingatkan Tracy. Tiba–tiba dia menyadari, mungkinkah ada orang yang menculik anak–anak?

Mungkinkah Linda? Atau Tuan Besar? Atau orang–orang Keluarga Alice?

Hati Tracy sangat kacau.

Dia segera menghubungi polisi.

III

Di rumah sakit.

1/3

Carla ketakutan, ditannbah lagi menangis terlalu lama, mengakibatkan amandelnya mcradang. terus muntah dan batuk, balıkan mulai demam.

Tuan Besar segera minta dokter anak untuk mengobatinya.

Carlos berdiri di depan pintu unit gawat darurat, menunggu dengan panik. Sebenarnya dia sangat takut, tadi saat Carles dibawa ke unit gawat darurat, dia terus gemetar.

Saat melihat Carla juga sakit, dia semakin panik, membujuk Carla sambil memegang tangannya: “Carla jangan takut, Kak Carlos di sini, Kak Carlos akan melindungimu. Berobatlah, jangan cemas!”

Carla dibawa pergi untuk menjalani pengobatan, Carlos masih berdiri di sana, belum kembali ke akal sehat dalam waktu yang cukup lama.

Sampai terdengar suara di belakang, dia segera kembali ke unit gawat darural untuk menunggu, mengepalkan kedua tinju kecil erat–erat, mengerutkan kening, kedua mata besar yang jernih dan bercahaya menatap lampu di unii gawat darurat.

Tuan Besar memperhatikan Carles dengan raut wajali welas asih, usianya masih begitu kecil, saat bertemu dengan masalah besar seperti ini, masih bisa begitu tenang, meski dia sendiri takut sampai gemetar, malah masih berusaha melindungi dan membujuk kedua adiknya!

Tanpa sadar, Tuan Besar icringat pada Daniel saat masih kecil, dulu pernah terjadi masalah di rumalı, dia yang berusia 6 tahun juga tenang, Icgar, dan tidak kacau seperti orang lain......

Saat melihat anak kecil ini, hati Tuan Besar sedikit tergerak, membujuk dengan pelan: “Jangan cemas, adikinu akan baik–baik saja.”

Carlos menolch, memelototinya dengan marah.

“Kamu yang seperti ini, sangat mirip dengan cucuku saat masih kecil.” Tuan Besar mengamati Carlos dengan cermat, “Meski tampang hanya sedikit mirip, tctapi sorot mata dan ekspresi, serta perilaku kalian malah sama persis.”

Carlos memalingkan wajah dengan dingin, tidak ingin memedulikannya.

“Ekspresi yang keras ini juga sama persis.” Tuan Besar mencoba bertanya, “Kamu dan kedua adikmu adalah kembar tigail

“Sudah seperti ini, Anda masih punya suasana hati membahas hal ini?”

Carlos tidak tahan lagi, berkata dengan kesal....

“Meski tidak ada lampu lalu lintas di jalan itu, tetapi ada penyeberangan jalan, juga merupakan jalan internal. Berdasarkan peraturan lalu lintas, seharusnya laju mobil diperlambat.”

“Sopir Anda tidak memperlambat laju mobil, melanggar peraturan lalu lintas, juga menabrak adikku, itu pelanggaran hukum.”

“Aku menghormati Anda karena Anda seorang kakek, juga segera mengantar kami ke rumah sakit setelah terjadi kecelakaan. Olch karena itu, aku terus inenahan diri untuk tidak

menyalahkan dan memarahi kalian, tapi Anda inalalı tidak merasa bersalah, bahkan mengobrol denganku, sungguh keterlaluan!”

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar