Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 344

Bab 344

Aku tahu” Victor tersenyum. “Tudi ku bertemu dengan para guru di bawah dan aku berbicara dengan mereka. Tampaknya ada cerita lain dari masalalı ini.”

“Iya.” Tracy mengernyitkan kening. “Aku jugi singat tidak yakin..”

“Tidak penting.” Victor mengalihkan pembicaraan, “Yang terpenting adalah kamu dan anak–anak aman.”

“Iya.” Tracy tidak ingin menyelidikinya lebih dalam. Entah apa pun kebenarannya, ja tctap tidak bisa melakukan apa–apa. Lebih baik melindungi keamanan anak dulu, masalah lain bisa dibicarakan nanti.

“Aku pergi. ya. Jaga dirimu.” Victor menatap Tracy dengan dalam. Saat ia hendak meninggalkan dan jalan ke arah lift. langkah kakinya lagi–lagi terhenti. Ia menolch. “Tracy. sebenarnya kamu bukan tidak ada jalan keluar!” ucap Victor.

“Apa?” Tracy tidak paham maksudnya.

“Jika kamu benar–benar tidak tahan lagi. ada orang yang bisa melindungimu.” Victor berkata dengan tulus. “Coba kamu pikirkan...”

Setelah berbicara, ia masuk ke dalam lift…

Tracy mengernyitkan kening dan tampak bingung. Setelah ia menutup pintu dan membalikan badan, tiba–tiba ia teringat surat peninggalan ayahnya....

Ayahnya pernah bilang, jika benar–benar ketemu jalan buntu, boleh menelepon nomor negara Maple ini.

Entah apa pun yang terjadi orang itu pasti membantu Tracy!

Benar juga, kenapa ia melupakan hal ini?

Jika kedepannya bertemu bahaya, mungkin bisa menggunakan cara ini.

Tetapi...

Tracy lagi–lagi teringat, ayahnya berulang kali mengingatkan di dalam surat itu bahwa ia hanya boleh menghubungi orang itu dalam keadaan terpaksa. Karena begitu dihubungi, seluruh kehidupannya akan memasuki perubahan baru.....

Barusan Victor mengisyaratkan, seharusnya orang ini yang dimaksud.

Tampaknya ia tahu isi surat ini.

Hati Tracy mula berat lagi saat mengingatlal ini. Ia menyelengkan kepala dan meminta dirinya jangan banyak berpikir lagi. Sekarang selesaikan dulu masalah di depan mata

Setelah inasuk ke kamar, mengganti baju tidur dan berbaring di atas ranjang. Tracy mengirim pesan kepada bibi Juni, “Bibi Juni, anak–anak sudah pulang ke rumah dengan selamat. Kamu

jangan cemas, besok malam kami akan datang menjengukmu!”

Setelah itu, ia memegang ponsel sembari tertidur lclap karena kelelahan.

Di rumah Daniel.

Danicl mengenakan jubah tidur, duduk di atas balkon. Ia menyesap alkohol sambil melihat langit berbintang

Ryan melapor dari samping. “Nona Tracy sudah pulang. Bu Desy, Bu Brenda dan lain–lain juga sudah pergi. Hanya tinggal paramedis untuk menjaga mereka sesuai perintah Anda. Itu...”

Setelah beberapa jeda. Ryan bicara dengan hati–hati, “Victor ke atas mengantar Roxy. Setelah berbicara dua menit, ia langsung pergi tanpa masuk ke rumah. Aku rasa ia sudah tahu akibatnya kali ini, kedepannya tidak akan menganggu nona Tracy lagi.”

“Ya.” Daniel merespon sembari menyesap alkohol. Ketika gelas alkohol itu habis, “Jangan sampai Tuan Besar tahu identitas asli ketiga anak itu.” perintah Danicl.

“Baik.” Ryan menganggukkan kepala lalu berbicara lagi, “Tetapi jika ketiga anak itu menghubungi Tuan Besar langsung, aku juga tidak mampu mengendalikannya. Tuan Besar membelikan jam tangan telepon untuk mereka, serta meninggalkan nomor teleponnya...

“Kamu tidak perlu pedulikan hal ini.” ucap Daniel dingin, “Dibandingkan denganku, Tracy lebihi tidak ingin Tuan Besar tahu bahwa ia adalah ibu dari anak–anak itu.”

“Iya juga.” Ryan menghela napas, “Waktu sudah malam, Anda istirahatlah lebih awal.”

Daniel inenginstruksikan tangan untuk mundur, lalu Ryan menundukkan kepala meninggalkan tempat itu.

Daniel masih sedang meminum alkohol, tetapi matanya malah menatap ponsel...

Tidak ada pesan, tidak ada telepon, tidak ada apa pun.

Wanita ini, setelalı bertemu anak dan mengetahui kebenaran dari para guru di sana, bisa–bisanya ia tidak meminta maaf menangis kepadaku?

Kemana hati nuraninya?

Atau mungkin, ia masih mencurigai ada konspirasi tersembunyi dalam insiden ini?

Wajah Daniel murung memikirkan hal ini. Dalam hatinya ia memaki Tracy, dasar wanita tidak tahu berterima kasih!

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar