Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 356

Bab 356

Di rumah Danic...

Daniel bersin dua kali, ia merasa ada orang yang sedang membicarakannya.

Jangan–jangan Tracy, wanita keparat itu?

la mengerutkan kening saat teringat tentang hal ini...

“Tuan Daniel, saya barusan mendapatkan kabar, Tuan Besar memerintahkan larangan Keluarga Stanley bergerak.” Ryan melapor.

“Sudah berusia 90 tahun lebih, cmosinya masih seperti itu?” Daniel mengangkat alisnya, “Bagaimana Kcluarga Stanley mengusiknya?”

“Informasi yang kudapatkan, ibunda Stanley, Megan, menunjukkan kekuatannya di Restoran Istana Anak–anak, mengusik Tuan Besar.” Setelah Ryan menceritakan alur ceritanya, ia menambahkan, “Sckarang ‘Tuan Besar membiarkan restoran itu dibuka gratis, yang sebelumnya harga tiket satu anak, satu orang dewasa 1.3 juta, sekarang semuanya gratis.”

“Benar–benar kekanak–kanakan!” Daniel kehilangan kata–katanya, “Sudah begitu tua, masih seperti anak kecil!”

“Semua orang mengatakan, anak–anak selalu anak–anak, orang tua dan anak–anak sebenarnya tidak ada bedanya.” Ryan tersenyum, “Aku mendengar dari Paman Sanjaya, setelah dia mengenal ketiga anak itu, setiap hari dia tertawa senang, suasana hatinya selalu baik, ini juga merupakan hal yang baik.”

“Hal baik?” Daniel memelototinya dengan dingin, “Kamu merasa Tuan Besar dekat dengan anak anaknya Victor, itu adalah hal yang baik?”

“Bukan, bukan, bukan ilu maksudku...” Ryan buru–buru meluruskan perkataannya, “Aku yang salah bicara!”

Raut wajah Daniel muram, ia meneguk segelas wine, lalu tiba–tiba bangkit: “Siapkan mobil.”

“Baik!”

Pada saat yang bersamaan, Tracy turun dari taksi, menurunkan topinya, mengenakan masker dan kacamata hitam, diam–diam masuk ke dalam restoran Istana Anak–anak.

Terdapat banyak antrian orang tua membawa anaknya di depan pintu masuk, raut wajah setiap orang bahagia dan bersemangat.

Tracy kebingungan, apa hari ini sedang ada diskon? Restoran ini begitu mahal, tidak disangka banyak orang yang mengantri masuk?

Ia berjalan masuk, melihat begitu banyak orang tua menunggu di tempat peristirahatan, merckil mengobrol dengan bahagia sembari menikmati makanan dan minuman yang tersedia–––

“Dulu harga tiket di sini, satu anak dan satu orang dewasa seharga 1.3 juta, anakku hanya sebulan sekali bisa makan disini, sekarang semua makanan dapat dimakan gratis, aku akan datang kesini sctiap hari, hahaha...**

“Kebetulan sekali kami hari ini main kesini, saat mendapat kabar baik ini, kami jadi bisa menghemat 1.3 juta, benar–benar beruntung.”

“Betul, tapi sckarang semakin banyak orang yang tahu. Masih banyak orang tua yang mengantri di pintu masuk membawa anak–anaknya, menurutku nantinya pasti akan dibuat pembatasan pelanggan.”

“Pastinya harus ada pembatasan, jika tidak, tidak peduli sebanyak apapun uang yang dimilliki pemilik restoran ini, restoran ini tetap tidak akan dapat menampung sebegitu banyak orang. Semakin banyak orang, maka kualitas pelayanannya akan semakin menurun.”

“Sebenarnya pembatasan pelanggan juga menghemat biaya.”

“Betul, tidak tahu orang lokal kaya mana yang membeli satu restoran anak ini, dan membukanya gratis untuk umum. Jika aku bisa bertemu dengannya, aku akan sangat berterima kasih padanya!”

“Aku juga...”

Saat mendengar percakapan ini, Tracy scdikit bingung. Ia hanya pernah membawa anak–anaknya sekali ke restoran ini. Saat itu, ia dan Bibi Juni berdua, membeli dua paket likci orang dewasa anak–anak dan scbuah tiket untuk anak–anak, total ia menghabiskan uang 3.2 juta lebih, begitu menyakitkan.

Kenapa sekarang gratis untuk umum?

Tepat saat ia sedang Icrmenung, ia mendengar suara yang ia kenal: “Biarkan aku masuk, cucuku masih ada di dalam.”

la menoleh, ternyata Megan.

Tracy takut dikenali olehinya, ia dengan cepat bersembunyi di belakang sigur karakter kartun, menjulurkan kepalanya melihat apa yang terjadi.

Dengan cepat, staf restoran membawa Christian keluar dari tempat bermain, menyerahkannya ke Megan dan pengawal Keluarga Stanley.

Christian tidak rela meninggalkan tempat ini, Megan dengan resah menyeretnya.

Kedua staf restoran yang melihat kepergian mereka, menghela napas dan berbisik–––

“Ibu dan istri keluarga Stanley begitu sombong dan suka mencrintah. Sebelumnya nenek itu datang dengan angkuh dan merescrvasi seluruh tempat ini, ia juga mengusir anak–anak lainnya, anak–anak yang terusir menangis. Semua orang lua komplain dan maralı besar.

IUC

Kali ini, wanita sombong itu kembali datang ingin mercscrvasi restoran ini. Tapi, tidak disangka la bertemu dengan orang besar yang lebih kuat, demi ketiga cucu kembarnya, Tuan Besar keluarga Daniel langsung membeli Restoran Istana Anak–anak ini dan membukanya gratis untuk umum, ini baru sikap orang kaya yang sebenarnya!”

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar